Sisi Lain Kasih

Baca: 2 Yohanes 1:1-11

1:1 Dari penatua kepada Ibu yang terpilih dan anak-anaknya yang benar-benar aku kasihi. Bukan aku saja yang mengasihi kamu, tetapi juga semua orang yang telah mengenal kebenaran,

1:2 oleh karena kebenaran yang tetap di dalam kita dan yang akan menyertai kita sampai selama-lamanya.

1:3 Kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa, dan dari Yesus Kristus, Anak Bapa, akan menyertai kita dalam kebenaran dan kasih.

1:4 Aku sangat bersukacita, bahwa aku mendapati, bahwa separuh dari anak-anakmu hidup dalam kebenaran sesuai dengan perintah yang telah kita terima dari Bapa.

1:5 Dan sekarang aku minta kepadamu, Ibu—bukan seolah-olah aku menuliskan perintah baru bagimu, tetapi menurut perintah yang sudah ada pada kita dari mulanya—supaya kita saling mengasihi.

1:6 Dan inilah kasih itu, yaitu bahwa kita harus hidup menurut perintah-Nya. Dan inilah perintah itu, yaitu bahwa kamu harus hidup di dalam kasih, sebagaimana telah kamu dengar dari mulanya.

1:7 Sebab banyak penyesat telah muncul dan pergi ke seluruh dunia, yang tidak mengaku, bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia. Itu adalah si penyesat dan antikristus.

1:8 Waspadalah, supaya kamu jangan kehilangan apa yang telah kami kerjakan itu, tetapi supaya kamu mendapat upahmu sepenuhnya.

1:9 Setiap orang yang tidak tinggal di dalam ajaran Kristus, tetapi yang melangkah keluar dari situ, tidak memiliki Allah. Barangsiapa tinggal di dalam ajaran itu, ia memiliki Bapa maupun Anak.

1:10 Jikalau seorang datang kepadamu dan ia tidak membawa ajaran ini, janganlah kamu menerima dia di dalam rumahmu dan janganlah memberi salam kepadanya.

1:11 Sebab barangsiapa memberi salam kepadanya, ia mendapat bagian dalam perbuatannya yang jahat.

Kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa, dan dari Yesus Kristus, Anak Bapa, akan menyertai kita dalam kebenaran dan kasih. —2 Yohanes 1:3

Penginapan Romawi pada zaman Kristus memiliki reputasi yang sangat buruk sehingga para rabi Yahudi pun tidak mengizinkan ternak mereka dititip di sana. Kondisi yang begitu sulit membuat orang-orang Kristen yang bepergian biasanya mencari tumpangan dari saudara-saudari seiman mereka.

Di antara para pelancong tersebut ada guru-guru palsu yang menyangkali Yesus sebagai Mesias. Itulah sebabnya para pembaca surat 2 Yohanes diminta untuk menolak memberikan tumpangan kepada para guru palsu. Dalam suratnya yang terdahulu, Yohanes sudah mengatakan bahwa guru-guru palsu tersebut adalah “antikristus, . . . yang menyangkal baik Bapa maupun Anak” (1Yoh. 2:22). Dalam 2 Yohanes, ia menjelaskan hal itu lebih lanjut dengan mengatakan kepada para pembacanya bahwa siapa saja yang percaya Yesus adalah Mesias, “ia memiliki Bapa maupun Anak” (1:9).

Kemudian ia mengingatkan, “Jikalau seorang datang kepadamu dan ia tidak membawa ajaran ini, janganlah kamu menerima dia di dalam rumahmu dan janganlah memberi salam kepadanya” (ay.10). Menampung seorang pengajar palsu sama dengan membuat orang-orang yang belum diselamatkan tetap terpisah dari Allah.

Surat Yohanes yang kedua ini menunjukkan kepada kita “sisi lain” dari kasih Allah. Kita melayani Allah yang menerima setiap orang dengan tangan terbuka. Namun, kasih yang tulus tidak akan mendukung orang yang menyesatkan dirinya sendiri dan juga orang lain. Allah merangkul orang-orang yang datang kepada-Nya dalam pertobatan, tetapi Dia tidak pernah menerima penyesatan.—Tim Gustafson

WAWASAN
Siapa penulis 1, 2, dan 3 Yohanes tidak secara eksplisit disebutkan. 1 Yohanes sama sekali tidak menyebutkan siapa penulisnya, 2 dan 3 Yohanes hanya mengacu kepada sang penulis sebagai “penatua” (2 Yohanes 1:1; 3 Yohanes 1:1). Namun banyak bukti yang mengaitkan ketiga surat ini dengan Yohanes murid Kristus. Misalnya, Injil Yohanes (yang dihubungkan dengan Yohanes murid Kristus) dan surat-surat Yohanes semuanya memiliki tema yang sama. Dalam bacaan hari ini dari 2 Yohanes, tiga ide kunci menggemakan tema-tema dalam Injil Yohanes: kebenaran (Yohanes 14:6), kasih (Yohanes 3:16), dan kasih yang menuntun kepada ketaatan (Yohanes 15:9-17). —J.R. Hudberg

Bagaimana kamu dapat mencerminkan kasih Allah kepada sesamamu hari ini? Saat ini, masalah apa yang perlu kamu selesaikan dalam hidupmu atau orang lain?

Bapa, Engkau mengasihi kami dalam kebenaran-Mu. Tolong kami menyalurkan kasih tersebut kepada sesama kami dengan anugerah tak tergoyahkan yang hanya berasal dari Roh-Mu.

Sumber: warungsatekamu.org

Semua kegalauan, keputusasaan, kekosongan yang kamu rasakan dalam hatimu, itu karena Tuhan tidak ada dalam hidupmu. Kita diciptakan untuk punya hubungan dengan Tuhan, tapi karena dosa kita terpisah dari Tuhan.

Tapi sebenarnya Tuhan sudah menyelesaikan masalah ini.
Jawaban dari semua masahmu ada di dalam Yesus, Dia sudah menanggung semua dosa kita di salib. Yesus mati untuk menebus dosa kita semua. Dan Dia bangkit dari antara orang-orang mati . Menang atas dosa.
Yesus melakukan itu semua karena Dia mengasihi kamu.

Kalau kamu ingin mengenal siapa Yesus lebih lagi, silahkan chat dengan kami.

Silahkan Whatsapp ke:
Whatsapp: +62 889-1466-144

Untuk kalangan sendiri


Leave a Comment